coba kau lihat mataku yang tiba-tiba menjelma cermin
menggambar lagi kelopak matamu
: perempuan yang tiba-tiba mencemaskan hujan
padahal jarum-jarumnya adalah ketuk dendang malam
yang mengalun mencipta tembang
pada sebuah geguritan matamu itu bercerita
bahwa hujan malam ini teramat dingin
sangat sayang aku tak hendak melihatnya, merasanya
sebab mataku telah tiba-tiba menjelma cermin
yang hanya bisa membaca dari kelopak matamu saja
kini pahamlah kiranya kau
bahwa mata kita adalah mata yang sama!
Sebuah sore di Mempawah
15 Maret 2012